CIKURAY 2818mdpl 14,15,16 JULI 2012
Aku pun sempat putus asa ketika salah seorang teman yang pernah menapaki cikuray belum ada kabar, padahal dia janji untuk ijin dari tempt kkmnya jam 12.00 siang ini. Dalam ketidakjelasan aku pun tertidur karena semalam begadang. Adzan ashar pun membangunkanku dan masih belum ada kabar juga dari dia. Setelah beres menjalankan kewajiban sebagai muslim aku mencoba menghubingi rekan ku itu dan,,,, binggo akhir nya no dia pun aktif. Setelah sms-an dan akhirnya aku pun menjemput dia di daerah kebon jahe. "Sorry lur diditu hujan, baturan urang na euweuh nu daekeun nganteur turun ka jalan terus apal lin diditu mah signal na hese" dengan bahasa sundanya iskandar pun menjelaskan duduk permasalahanya. "oke lah lur,, hayu urang ka imah can di packing barang bawan" timpal ku menanggapi penjelasannya. Kami pun sempat mampir ke basecamp untuk mengambil baju KOMPAS miliknya dan memilah-milah barang yang mungkin bisa kami bawa dan bermanfaat dalam perjalanan menapaki cikuray.
Iskandar teman ku sejak sma, dengan sejuta pengalamannya mendaki. "dar / is" sapaan akrabku padanya.
Dalam perjalanan bapakku tlpn memberitahu bahwa temanku yang bernama aden sudah datang."iya pak ysep dijalan pulang, suruh masuk aj terus suruh ke atas" penjelasanku ke bapak.
Adzan maghrib berkumandang bersamaan dengan sampainya kami di rumah, dan ternyata aden pun nunggu kami di ujung gang entah kenapa dia belum masuk ke rumah padahal aku yakin kedua orang tua ku sudah mempersilahkannya masuk. "oi.. ngapain lo disitu, ayo masuk" dia pun tersenyum dan masuk bersaman dengan iskandar.
"Aden" kata yang selalu dia sebutkan ketika memperkenalkan diri, padahal nama KTP nya bukan aden. haahahah,,, mungkin biar lebih keren sepertinya.
Aku memang baru mengenalnya karena kami sama-sama tergabung dalam KOMPAS (Komunitas Pecinta Alam Searang) tapi kesetiakawanan dan solidaritasnya, wichhhh mantap lah pokok nya.
Tak membuang-buang waktu kami pun packing dan mengisi bahan bakar untuk kami. yaaa,, kata lain dari makan adalah ngisi bahan bakar :D
"dar kameramu mana?" sahut aden
"wich, kang lagi dipake ditempat kkm ma anak-anak. cuma ada 1 jadi ga bisa dibawa kemari dah" iskandarpun menjelaskan.
"waduh masa cuma ngandelin hape dwk,tar klo lowbet gmn?" aku pun tak mau absen dalm perbincangan ini.
"kiwil punya, tapi dia juga lagi d tempat kkm" iskandar pun menganalisa yang punya kamera.
Setelah aku sms kesana kemari akhirnya seorang teman kami mendapatkan pinjaman kamera.
Akhirnya dia pun datang dengan membawa kameranya lebih tepatnya bukan kamera sih,,, tapi handycamp.
Setelah kita ber empat berbincang dan dia memberikan kursus singkat cara pengoprasian benda tersebut. Jam menunjukan pukul 21:25
"hayu lah kita caw, tomas udah nge-sms-in mulu" celetukku di tengah perbincangan
"emng dia ga ke rumah lo dlu sep?"
"engga den,dia nunggu dsana biar ga ribet katanya" penjelasanku ke aden.
"engga den,dia nunggu dsana biar ga ribet katanya" penjelasanku ke aden.
kami pun turun dari loteng sederhana di rumahku dan bergegas memakai sepatu
Hasil jepretan mpunya camera sebelum kami berangkat.
Kami pun pamit ke orang tua ku dan bergerak menuju jalan raya. Sesampainya di halte untirta ternyata tomas pun sudah ada.
"weh lama amat" geruto tomas
"haahah, slow brader tadi nyari kamera dlu" timpal iskandar
"weh lama amat" geruto tomas
"haahah, slow brader tadi nyari kamera dlu" timpal iskandar
"trus dapet?"
"dpet donk,," sahutku menjawab pertanyaan tomas.
"dpet donk,," sahutku menjawab pertanyaan tomas.
"yaudah geh foto dulu" sambil tersenyum tomas meminta
"ah narsis juga lo, yadh sini gw yg potoin" sambil tertawa iskandar pun bersiap memfoto kami.
ya ini lah kenarsisan kami. tomas (tengah)
Setelah aku survei keterminal bersama iskandar dan ternyata bis jurusan bandung yang kami temui dijalan tadi merupakan bis terakhir dari terminal Pakupatan Serang Banten.
"gawat lur"
"hayu lah pindah ke hatle Kemang" sahutku
"hayu lah,, soal na mun peuting bis tara masuk terminal" jawab iskandar
"hemss,, klo ampe gda bis dan ga jadi sia-sia cuti" gerutuku dalam hati.
Akhirnya kami pun bergegas pindah tempat untuk menunggu bis ke halte Kemang. Dalam penantian bis kami isi dengan obrolan santai dan saling ledek agar semuanya santai dan tidak tegang dalam menunggu.
Pukul 23.18 wib (14 juli 2012) bis Arimbi membawa kami ke terminal Leuwipanjang. Dalam perjalanan kami tak banyak bicara karena kami sudah cukup lelah dengan kegiatan kami disiang hari tadi.
Dengan 60rb per-orang kami pun sampai di termminal Leuwipanjang Bandung pukul 03.29 wib dan langsung disambut oleh mobil Elf atau biasa orang sunda menyebutnya Eleup. Ya,,, apapun namanya yang jelas mobil ini bentuknya lebih besar dari angkot dan lebih kecil dari bis 3/4. Dan lagi-lagi kami pun tak banyak bicara dan memilih untuk tidur mengisi perjalanan ke terminal Guntur Garut Jawa Barat. Kami pun terbangun oleh suara sang supir yang meminta ongkos.
"punteu a, ongkos na"
"sabaraha a?" tanya ku
"sabaraha a?" tanya ku
"15rb a"
hanya meleset Sseribu rupiah dari info yang ku dapat dari teman. tak banyak bicara aku pun membayar 60rb untuk 4 orang dan aku pun melanjutkan memejamkan mata.
Kami pun terbangun pukul 05:36 wib dan ternyata kami sudah sampai di terminalGuntur Garut. Dengan mata yang masih sayu kami turun dan membantu sang supir menurunkan carrier. Setelah mobil berlalu, dan kami masih berdiri termenung dan,,,, "alamaaakkkk cover bag kuuuuu,," teriakku
hasil karya mamang elf. (tau dah gimana posisi nyimpen diatas mobil ampe kek gitu)
"
"
Tak banyak bicara aku pun melepas cover bag dan memasukan ke carril dan kami bergegas mencari warung untuk isi bensin,, ya bensin dalam arti makan pagi :P
Beres isi bensin beberapa dari kami menyalurkan hasrat menabungnya dan beberapa dari kmai merapihkan barang bawaan.
Kami pun bergerak meninggalkan warung dan mencari angkot yang bisa membawa kami ke desa lawu perkebunan teh dayeuh manggung.
"06.45
terminal guntur dadah....
tjuan berikutnya desa lawu"
begitu lah update ku di facebook pada tanggal 15 juli 2012, hahhah....
terminal guntur dadah....
tjuan berikutnya desa lawu"
begitu lah update ku di facebook pada tanggal 15 juli 2012, hahhah....
Pukul 07.24 wib kami turun dari angkot
"ojeg jang, hayu ka pamancar" sambutan tukang ojeg
"ojeg jang, hayu ka pamancar" sambutan tukang ojeg
"nuhun pak, bade mapah wae" sambuutku
Karena dalam perjalan tadi menurut keterangan iskandar dari jalan raya utama ke pamancar bisa ditempuh kurang lebih 1 jam perjalan. Lumayan buat pemanasan pikir kami, dan kami memutuskan untuk berjalan kaki.
Dari awal perjalanan track sudah menanjak dan berkabut diiringi belaian angin pagi,,,,
30 menit masih rumah warga yang kami lewati dan masih belum jelas sosok Gunung Cikuray. Mungkin tertupi oleh kabut pikir ku. 1 jam sudah kami habiskan untuk berjalan dan track pun masih rumah warga. Dalam perjalan kami pun mendapatkan tumpangan mobil pik-up yang akan mengangkut sayuran, ya lumayan walaupun tak begitu jauh jarak yang kami lalui karena mobil akan berbelok ke arah kanan sedangkan pemancar arahnya lurus. Kami pun turun segera ambil air minum ke arah kiri karena menurut keterangan dari supir yang tadi memberikan tumpangan sumber air ada diarah kiri.
"hayu dar kita ambil stock air" ajakku
"hayu lah,,," sahutnya
"wah, dar berarti bener ya di internet jaraknya emng 4-5 jam"
"hahha,, tapi lur dulu urang ngan sajam"
"pas kapan?"
"dulu pas smp"
"hayu dar kita ambil stock air" ajakku
"hayu lah,,," sahutnya
"wah, dar berarti bener ya di internet jaraknya emng 4-5 jam"
"hahha,, tapi lur dulu urang ngan sajam"
"pas kapan?"
"dulu pas smp"
"tapi ko sekarang belum sampe juga"
"teu ngarti urang geh lur"
Perbincanganku dengan iskandar selama perjalan mengambil air. Setelah sampai di persimpangan tempat aden dan tomas menunggu ternya ada beberapa botol kecil yang belum terisi air. Tomas dan aden pun akhirnya pergi untuk mengisi botol kosong yang belum terisi air. Setelah mereka kembali kami pun melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki kembali. Selama perjalan kami disuguhi pemandangan yang tidak jelas karena kabut benar-benar tebal hanya kebun perkebunan kol dan kebun teh yang kami lihat, itu pun hanya yang berjarak beberapa meter dari kami. Pukul 11:35 wib kami tiba di "Pamancar". Pamancar merupakan beberapa bangunan dan tower(pemancar) dari stasiun televisi TVRI dan beberapa stasiun televisi swasta lain. Tak berselang kami sampai, kami disambut oleh sapaan seorang lelaki muda. Kami pun berbincang menggunakan bahasa sunda. Asep nama laki-laki itu. Dia bisa dibilang Jagawana Gunung cikuray karena dia yang mendata dan memberitahu tentang Gunung cikuray. Setelah berbincang dan memberikan sedikit uang, kang asep pun mempersilahkan kami beristirahat di saungnya. Kang asep memang tidak meminta dan mematok bayaran untuk para pendaki, tapi tak ada salahnya kita saling berbagi terhadap makhluk ciptaan Tuhan. Selepas kang asep pergi kami sempat membuat susu dan makan roti agar tenaga kembali pulih dan kami pun sempat memejamkan mata.
Tepat pukul 13:00 kami pun melanjutkan perjalanan dan kami sempat mengambil persedian air, karena air yang diambil tadi sempat kami buang karena benar-benar menguras fisik membawanya. Track pun terun menanjak dan menanjak, ya begitulah cikuray dari yang kami baca di internet cikuray memang nanjak dan tidak ada air di pos-pos pendakian. Pos 1 kami lewati, memang pos 1 tidak terlalu jauh jaraknya dari pamancar. Pos 2 kami lalui dilanjutkan pos 3. entah berapa waktu yang kami gunakan untuk melalui pos 1,2, dan 3 karena kami tak memakai jam tangan dan Hp pun kami simpan ditas dan cukup repot untuk mengambilnya. Di Pos 3 kami bertemu dengan pendaki yang sedang istirahat. Kami pun berbincang dan mereka menyugihi kami roti. Ternyata mereka dari jakarta dan mereka semua merupakan teman 1 kantor,mereka ternyata dalam perjalanan turun. Setelah terasa cukup istirahatnya kami melanjutkan perjalanan ke pos 4. Selama perjalanan kami memang banyak berhenti karena kaki ku lagi-lagi manja. Otot kaki kanan ku menegang dan meminta beristirahat, untunglah kawanku mengerti keadaanku. Pos 4 pun kami lewati dan selama perjalanan kami track yang kami lewati benar-benar nanjak bahkan ada beberapa titik track yang mengharuskan kami merayap menaiki akar pohon. Tak jarang kami berhenti ditengah jalan karena otot kaki ku mengencang dan karena dari kawanku pun kecapean.
Cahaya yang menembus sela-sela pepohonan mulai memudar dan menghitam menandakan hari mulai berganti dari sore menuju malam, tapi pos 5 belum terlihat. Dari beberapa artikel yang pernah aku baca, Cikuray terdiri dari 7 pos. Pos 6 merupakan puncak bayangann dan pos 7 adalah puncak. "Oh pos 5 dimanakah dirimu" gerutuku dalam hati, karena dari pos sebelumnya ke pos selanjutnya tak selama ini yang aku rasa.
"dar masih kuat teu?" celetukku ketika kami istirahat
"kunaon kitu lur"
"cape pisan euy, sorangan kira-kira kuat teu mawa cai ditambah carril nu urang iyeu" sambil menunjukan carril yang kubawa.
"wah lur urang oge cape euy nanggung jerigen cai,mana sok teu saimbang ieu jerigen" iskandar pun menjelaskan kondisi yang ia rasakan.
"iya nih gw juga cape banget dar" aden mengeluarkan suaranya
"iya dar kayanya target kita ngejar sunset n sunrice di puncak" tomas menjelaskan keadaan
"iya mas bener, ya udah ntar pas ada tanah yang rada lebar dan bisa untuk bongkar tenda kita ngecamp disitu" iskandar mengambil keputusan.
Setelah nanjak beberapa menit kami menjumpai tanah yang hanya cukup untuk 1 tenda dan bertulisakan pos 5. "Alhamdulillah sampe di pos 5" kami pun tak luput bersukur karena raga ini benar-benar butuh istirahat dan pasokan bensin untuk mengembalikan tenaga yang terkuras sepanjang perjalanan. Tepat pukul 18:18 kami sampai di pos 5. Kami pun langsung bergerak mendirikan tenda, membuat penerangan, membuat api unggun dan masak. Semua kami kerjakan dengan kesadaran diri masing-masing, karena ya itu lah pendakian harus saling mengerti satu sama lainnya.
Tapi kami tak sempat mengabadikan momen tersebut dari luar tenda beberapa pertimbangan yang terbesit dipikiranku. Setelah semua matang akhirnya kami makan dengan lauk tahu, mie, ikan asin bakar, dan pilus. Berbincang sebentar dan kami memutuskan untuk masuk tenda beristirahat padahal wedang jahe buatan aden baru selesai dimasak. Jujur dihati mulai merasakan sesuatu yg tak enak karena gunung cikuray jarang didaki dan tak sepopuler gunung-gunung lainya, muncul kehawatiran yang kalau diungkapkan bakal membuat suasana tegang. Apalagi tenda yang kami dirikan benar-benar disamping jalan yang dilalui oleh para pendaki. Trauma masa lalu yang pernah aku alami sewaktu memutuskan tidur ditengah jalan(track) gunung yang ada di kota serang. Kita pun mungkin sewot atau kesal jika ada orang yang tiduran ditengah jalan, ya mungkin "mereka" juga kesal jika ada seseorang yang tidur ditengah jalan makanya dulu aku sempat merasa diganggu oleh "mereka".
"hayu lah pada tidur,sepakat ya kalo ada suara-suara jangan digubris dan kita mendingan diem aja" celetuk iskandar
"ok lur" aku pun meng-iya kan omongan iskandar karena aku tau maksudnya
"emang bakal ada suara apa gitu dar" dengan polosnya tomas bertanya
"suara binatang buas mas,,,," iskandar coba menjelaskan dan menetralisir keadaan
"ya udah yu lah tidur, wedang jahe nya buat pagi aj. tar diangetin lagi" aden pun mengakhiri percakapan kala itu.
Padahal aku yakin maksud utama iskandar bukan binatang buas. Kami pun mulai mengatur posisi tidur diiringi alunan ayat suci Al-Qur'an yang tomas stel dari hapenya. Karena sesuatu sebenarnya aku ingin sekali mematikan hape tomas, tapi aku tak enak hati karena mengaji itu memang kewajiban. Gunung atau hutan sebenarnya bukan tempat tinggal kita, lain halnya dengan hutan atau gunung yang sudah jadi pemukiman warga tapi dalam hal ini tempat kami bermalam bukan pemukiman warga. Aku percaya selain manusia Allah juga menciptakan jin dan sebangsanya, yang saya tau jin juga ada yang tak tahan dan merasa terganggu dengan alunan ayat suci Al-Qur'a. Kita saja kalau ada yang mengganggu rasanya ingin menemuinya dan memberinya pelajaran agar tidak mengganggu kita lagi, ya itulah beberapa pertimbangan mengapa aku ingin sekali mematikan hape tomas.
Selang beberapa menit dari kami memutuskan untuk tidur, kami mendengar suara seperti ada yang datang. Begitu banyak spekulasi dipikiranku tentang sesuatu yang mendekati tenda kami. Tomas langsung mematikan hapenya, kami pun saling tatap dalam tenda dan terdiam mencoba tenang untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Belati terus digenggam Iskandar seolah bersiap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Semakin dekat suara itu terdengan yang sesekali diselipi kilatan kilatan terang. "ah,, ini mah kaya na orang, tapi ni orang jahat or baik" itu yang ada dipikiranku saat suara dan kilatan cahaya semakin dekat. "kiw" suara itu terdengar dari luar tenda, "kiw" sahut ku dari dalam tenda. "naha jam sakieu ges ngarandang" timpal seseorang dari luar tenda. Alhamdulillah,,,, semua pikiran negatif kami hilang dengan tibanya rombongan pendaki itu. Kami pun keluar dari tenda dan berbincang dengan mereka dan tak lupa kami suguhi mereka bandrek buatan aden. Sekitar 30-40 menit kami berbincang dan mereka pun melanjutkan perjalanan dan kami memutuskan untuk menolak ajakan mereka naik pada saat itu juga karena lebih memilih untuk beristirahat tidur.
06:00 wib aku terbangun dan melihat aden sedang menghangatkan wedang jahe, lekas aku beranjak dari SB dan mendekat ke api unggun, kami berbincang dan akhirnya tomas dan iskandar pun terbangun namun belum beranjak dari SB. Sambil berbincang aku menyempatkan memberi kabar ke someone special menggunakan HP pinjaman dari iskandar, beberapa saat no itu pun menelpon dan menyanyikan lagu "happy birthday" sambil mendengarkan aku pun tersenyum bahagia, padahal aku lupa kalau hari itu tepat dengan hari ulang tahun ku. Dia adalah wanita yang ada dalam hati ini sejak 6 tahun yang lalu, Indriati P S namanya.
07:30 wib setelah semua bangun, sarapan dan berbincang akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dan meninggalkan sebagian peralatan di dalam tenda serta tidak membawanya. Tak lama berjalan puncak bayangan pun kami lewati "ini pos 6 ya sep ?" "klo dari yang gw tau seh begitu den" sahutku "iya presaan dlu ini pos 6" timpal iskandar. Seperti biasa dalam perjalan kami selingi dengan candaan candaan ringan. Kami pun akhirnya melewati pos lagi dan bertulisakan Pos VI "nah ini pos 6 dar" tanya tomas. Dengan santainya iskandar pun menjawab "owhhh brati udah ganti mas, cz dlu gw naek zaman smp". Kami pun melanjukan perjalanan dan tak menghiraukan itu semua. Kurang lebih sekitar 2.5 jam kami sampai puncak dan menjumpai rombongan yang semalam mampir di tenda kami. Sesampainya di puncak kami pun berfoto ria
"teu ngarti urang geh lur"
Perbincanganku dengan iskandar selama perjalan mengambil air. Setelah sampai di persimpangan tempat aden dan tomas menunggu ternya ada beberapa botol kecil yang belum terisi air. Tomas dan aden pun akhirnya pergi untuk mengisi botol kosong yang belum terisi air. Setelah mereka kembali kami pun melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki kembali. Selama perjalan kami disuguhi pemandangan yang tidak jelas karena kabut benar-benar tebal hanya kebun perkebunan kol dan kebun teh yang kami lihat, itu pun hanya yang berjarak beberapa meter dari kami. Pukul 11:35 wib kami tiba di "Pamancar". Pamancar merupakan beberapa bangunan dan tower(pemancar) dari stasiun televisi TVRI dan beberapa stasiun televisi swasta lain. Tak berselang kami sampai, kami disambut oleh sapaan seorang lelaki muda. Kami pun berbincang menggunakan bahasa sunda. Asep nama laki-laki itu. Dia bisa dibilang Jagawana Gunung cikuray karena dia yang mendata dan memberitahu tentang Gunung cikuray. Setelah berbincang dan memberikan sedikit uang, kang asep pun mempersilahkan kami beristirahat di saungnya. Kang asep memang tidak meminta dan mematok bayaran untuk para pendaki, tapi tak ada salahnya kita saling berbagi terhadap makhluk ciptaan Tuhan. Selepas kang asep pergi kami sempat membuat susu dan makan roti agar tenaga kembali pulih dan kami pun sempat memejamkan mata.
Tepat pukul 13:00 kami pun melanjutkan perjalanan dan kami sempat mengambil persedian air, karena air yang diambil tadi sempat kami buang karena benar-benar menguras fisik membawanya. Track pun terun menanjak dan menanjak, ya begitulah cikuray dari yang kami baca di internet cikuray memang nanjak dan tidak ada air di pos-pos pendakian. Pos 1 kami lewati, memang pos 1 tidak terlalu jauh jaraknya dari pamancar. Pos 2 kami lalui dilanjutkan pos 3. entah berapa waktu yang kami gunakan untuk melalui pos 1,2, dan 3 karena kami tak memakai jam tangan dan Hp pun kami simpan ditas dan cukup repot untuk mengambilnya. Di Pos 3 kami bertemu dengan pendaki yang sedang istirahat. Kami pun berbincang dan mereka menyugihi kami roti. Ternyata mereka dari jakarta dan mereka semua merupakan teman 1 kantor,mereka ternyata dalam perjalanan turun. Setelah terasa cukup istirahatnya kami melanjutkan perjalanan ke pos 4. Selama perjalanan kami memang banyak berhenti karena kaki ku lagi-lagi manja. Otot kaki kanan ku menegang dan meminta beristirahat, untunglah kawanku mengerti keadaanku. Pos 4 pun kami lewati dan selama perjalanan kami track yang kami lewati benar-benar nanjak bahkan ada beberapa titik track yang mengharuskan kami merayap menaiki akar pohon. Tak jarang kami berhenti ditengah jalan karena otot kaki ku mengencang dan karena dari kawanku pun kecapean.
Cahaya yang menembus sela-sela pepohonan mulai memudar dan menghitam menandakan hari mulai berganti dari sore menuju malam, tapi pos 5 belum terlihat. Dari beberapa artikel yang pernah aku baca, Cikuray terdiri dari 7 pos. Pos 6 merupakan puncak bayangann dan pos 7 adalah puncak. "Oh pos 5 dimanakah dirimu" gerutuku dalam hati, karena dari pos sebelumnya ke pos selanjutnya tak selama ini yang aku rasa.
"dar masih kuat teu?" celetukku ketika kami istirahat
"kunaon kitu lur"
"cape pisan euy, sorangan kira-kira kuat teu mawa cai ditambah carril nu urang iyeu" sambil menunjukan carril yang kubawa.
"wah lur urang oge cape euy nanggung jerigen cai,mana sok teu saimbang ieu jerigen" iskandar pun menjelaskan kondisi yang ia rasakan.
"iya nih gw juga cape banget dar" aden mengeluarkan suaranya
"iya dar kayanya target kita ngejar sunset n sunrice di puncak" tomas menjelaskan keadaan
"iya mas bener, ya udah ntar pas ada tanah yang rada lebar dan bisa untuk bongkar tenda kita ngecamp disitu" iskandar mengambil keputusan.
Setelah nanjak beberapa menit kami menjumpai tanah yang hanya cukup untuk 1 tenda dan bertulisakan pos 5. "Alhamdulillah sampe di pos 5" kami pun tak luput bersukur karena raga ini benar-benar butuh istirahat dan pasokan bensin untuk mengembalikan tenaga yang terkuras sepanjang perjalanan. Tepat pukul 18:18 kami sampai di pos 5. Kami pun langsung bergerak mendirikan tenda, membuat penerangan, membuat api unggun dan masak. Semua kami kerjakan dengan kesadaran diri masing-masing, karena ya itu lah pendakian harus saling mengerti satu sama lainnya.
ini beberapa foto yang diambil dari dalam tenda, ketika persiapan makan malam
Tapi kami tak sempat mengabadikan momen tersebut dari luar tenda beberapa pertimbangan yang terbesit dipikiranku. Setelah semua matang akhirnya kami makan dengan lauk tahu, mie, ikan asin bakar, dan pilus. Berbincang sebentar dan kami memutuskan untuk masuk tenda beristirahat padahal wedang jahe buatan aden baru selesai dimasak. Jujur dihati mulai merasakan sesuatu yg tak enak karena gunung cikuray jarang didaki dan tak sepopuler gunung-gunung lainya, muncul kehawatiran yang kalau diungkapkan bakal membuat suasana tegang. Apalagi tenda yang kami dirikan benar-benar disamping jalan yang dilalui oleh para pendaki. Trauma masa lalu yang pernah aku alami sewaktu memutuskan tidur ditengah jalan(track) gunung yang ada di kota serang. Kita pun mungkin sewot atau kesal jika ada orang yang tiduran ditengah jalan, ya mungkin "mereka" juga kesal jika ada seseorang yang tidur ditengah jalan makanya dulu aku sempat merasa diganggu oleh "mereka".
"hayu lah pada tidur,sepakat ya kalo ada suara-suara jangan digubris dan kita mendingan diem aja" celetuk iskandar
"ok lur" aku pun meng-iya kan omongan iskandar karena aku tau maksudnya
"emang bakal ada suara apa gitu dar" dengan polosnya tomas bertanya
"suara binatang buas mas,,,," iskandar coba menjelaskan dan menetralisir keadaan
"ya udah yu lah tidur, wedang jahe nya buat pagi aj. tar diangetin lagi" aden pun mengakhiri percakapan kala itu.
Padahal aku yakin maksud utama iskandar bukan binatang buas. Kami pun mulai mengatur posisi tidur diiringi alunan ayat suci Al-Qur'an yang tomas stel dari hapenya. Karena sesuatu sebenarnya aku ingin sekali mematikan hape tomas, tapi aku tak enak hati karena mengaji itu memang kewajiban. Gunung atau hutan sebenarnya bukan tempat tinggal kita, lain halnya dengan hutan atau gunung yang sudah jadi pemukiman warga tapi dalam hal ini tempat kami bermalam bukan pemukiman warga. Aku percaya selain manusia Allah juga menciptakan jin dan sebangsanya, yang saya tau jin juga ada yang tak tahan dan merasa terganggu dengan alunan ayat suci Al-Qur'a. Kita saja kalau ada yang mengganggu rasanya ingin menemuinya dan memberinya pelajaran agar tidak mengganggu kita lagi, ya itulah beberapa pertimbangan mengapa aku ingin sekali mematikan hape tomas.
Selang beberapa menit dari kami memutuskan untuk tidur, kami mendengar suara seperti ada yang datang. Begitu banyak spekulasi dipikiranku tentang sesuatu yang mendekati tenda kami. Tomas langsung mematikan hapenya, kami pun saling tatap dalam tenda dan terdiam mencoba tenang untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Belati terus digenggam Iskandar seolah bersiap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Semakin dekat suara itu terdengan yang sesekali diselipi kilatan kilatan terang. "ah,, ini mah kaya na orang, tapi ni orang jahat or baik" itu yang ada dipikiranku saat suara dan kilatan cahaya semakin dekat. "kiw" suara itu terdengar dari luar tenda, "kiw" sahut ku dari dalam tenda. "naha jam sakieu ges ngarandang" timpal seseorang dari luar tenda. Alhamdulillah,,,, semua pikiran negatif kami hilang dengan tibanya rombongan pendaki itu. Kami pun keluar dari tenda dan berbincang dengan mereka dan tak lupa kami suguhi mereka bandrek buatan aden. Sekitar 30-40 menit kami berbincang dan mereka pun melanjutkan perjalanan dan kami memutuskan untuk menolak ajakan mereka naik pada saat itu juga karena lebih memilih untuk beristirahat tidur.
06:00 wib aku terbangun dan melihat aden sedang menghangatkan wedang jahe, lekas aku beranjak dari SB dan mendekat ke api unggun, kami berbincang dan akhirnya tomas dan iskandar pun terbangun namun belum beranjak dari SB. Sambil berbincang aku menyempatkan memberi kabar ke someone special menggunakan HP pinjaman dari iskandar, beberapa saat no itu pun menelpon dan menyanyikan lagu "happy birthday" sambil mendengarkan aku pun tersenyum bahagia, padahal aku lupa kalau hari itu tepat dengan hari ulang tahun ku. Dia adalah wanita yang ada dalam hati ini sejak 6 tahun yang lalu, Indriati P S namanya.
07:30 wib setelah semua bangun, sarapan dan berbincang akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dan meninggalkan sebagian peralatan di dalam tenda serta tidak membawanya. Tak lama berjalan puncak bayangan pun kami lewati "ini pos 6 ya sep ?" "klo dari yang gw tau seh begitu den" sahutku "iya presaan dlu ini pos 6" timpal iskandar. Seperti biasa dalam perjalan kami selingi dengan candaan candaan ringan. Kami pun akhirnya melewati pos lagi dan bertulisakan Pos VI "nah ini pos 6 dar" tanya tomas. Dengan santainya iskandar pun menjawab "owhhh brati udah ganti mas, cz dlu gw naek zaman smp". Kami pun melanjukan perjalanan dan tak menghiraukan itu semua. Kurang lebih sekitar 2.5 jam kami sampai puncak dan menjumpai rombongan yang semalam mampir di tenda kami. Sesampainya di puncak kami pun berfoto ria
Sekitar 1 jam kami berada di puncak dan akhirnya kami memutuskan untuk turun karena kami ingin mampir ke toko outdor yang ada di kota garut dan berharap dapat membeli sesuatu yang menjadi ciri khas gunung cikuray atau kota garut. Dalam perjalanan turun kaki ku mulai terasa sakit dan ternyata aden pun merasakan hal yang sama. Akhirnya kami memutuskan untuk membagi 2 tim, tomas dan kandar melaju terlebih dahulu karena harus packing barang-barang kami di pos 5 sedangkan aku dan aden menuruni gunung kondisi kaki yang tidak vit. Dalam perjalanan pulang dalam hati aku sempat frustasi karena pos 6 tidaj kunjung terlihat dan tak terlewati. "ahhh... lama amat ya sep pos 6, ko ga ketemu-ketemu" aden sedikit meluapkan kekesalannya dengan meninggikan suaranya, "selow ajja kang ntar juga kliatan n klewatin" sahutku, padahal sebenarnya aku pun merasakan hal yang sama seperti aden malah aku sempat berpikir apakah kita nyasar... namun dengan sekuat tenaga dan penuh keyakinan aku berusaha menghilangkan pikiran negatif itu dari otakku. Namun apa yang terjadi dan kita lihat ternyata kita sudah sampai di puncak bayangan,,, padahal pas tadi kita naik kita melewati puncak bayangan diteruskan dengan pos 6. Jadi seharusnya ketika turun kita melewati pos 6 kemudian puncak bayangan tapi pada kenyataannya setelah puncak kita berdua tidak menemukan atau melewati pos 6 dan kita langsung sampai di puncak bayangan. Kita sempat berhenti dan saling kebingungan dengan apa yang terjadi. Hanya beberapa saat hal itu terjadi kita langsung memutuskan untuk melanjutkan perjalanan agar tidak terbawa suasana negatif. Tak lama berselang kami pun akhirnya sampai di pos 5 tempat kami mendirikan tenda semalam. Sesampainya di pos 5 tomas dan kandar hampir selesai packing barang-barang dan kami langsung membantu merapihkan. Setelah menyiapkan minuman dan berdoa kami pun melanjutkan perjalanan turun dengan formasi tomas dan kandar terlebih dahulu sedangkan aku dan aden menyusul, karena kondisi kaki yang belum pulih.
Sekitar jam 13:55 kami tiba di pemancar. Tak lama berselang ojeg yang sudah di pesan kandar melalui kang asep(jaga wana) datang dan langsung mengantar kami ke jalan raya, Kami pun langsung mendapatkan angkot menuju terminal guntur. Sesampainya di terminal kami menyempatkan mampir ke toko outdor mencari sesuatu yang menjadi ciri khas gunung cikuray atau kota garut tapi nihil. Perjalanan kami lanjutkan dengan tujuan terminal leuwi panjang bandung dengan menaiki mobil elf. Perjalanan dari terminal guntur garut ke terminal leuwi panjang bandung sungguh makan ati, karena mobil terus-terusan ngetem di setiap titik pemberhentiaan dan terus-terusan menambah penumpang padahal kapasitas sudah overload. Dalam kasus ini aku merupakan orang yang benar-benar kesal karena rencana ketemuan dengan wanita yang menelponku sewaktu aku di cikuray benar-benar gagal total,padahal aku berharap bisa ketemu dan merayakan ulang tahun ku dengannya dan rombongan pendakian.
Sesampainya di leuwi panjang jam sudah menunjukkan pukul 21:00 dan kami langsung naik bis jurusan serang. Dalam bis kami tak terlalu banyak berbincang karena faktor kelelahan dan kesal dengan mobil yang membawa kami dari garut ke bandung. 01:00 kami tiba di serang dan melanjutkan perjalanan dengan menaiki angkot ke rumahku untuk istirahat.
NB : perjalanan dari awal memasuki kebun teh kok banyak cacing ya di permukaan tanah, hal ini kami jumpai sampai pos 5 dan sampai tulisan ini di post kami belum tau alasannya kenapa banyak cacing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar